Terlahir Sebagai Kompetitor |
“Dialah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan agar dia menguji kamu siapakah yang paling banyak amalnya” Padahal kalau kita semua menyadari proses terjadinya seseorang di muka bumi ini, pasti semua akan berteriak dengan lantang “Saya pernah menjadi juara”. Ya, seorang manusia yang terlahir di muka bumi ini merupakan juara dari sebuah kompetisi. Dalam satu waktu, seorang pria mengirimkan sekitar 250 juta sperma ke rahim seorang wanita. Pada awal perjalanan, sperma sudah berkompetisi untuk mampu bertahan dari cairan campuran pekat asam dalam organ reproduksi sang ibu yang berfungsi menghalangi pertumbuhan bakteri sekaligus menyebabkan kematian pada sperma. Dalam hitungan 1 jam saja, sebagian besar sperma mati. Hanya sekitar 100 sperma yang mampu mencapai pintu masuk tubba faloppi dan mencapai sel telur. Namun perlombaan belum selesai karena hanya satu sperma yang diizinkan masuk dan berada dalam sel telur. Sperma masih harus berhadapan dengan laipsan pelindung sel telur yang keras dan sulit ditembus. Setelah itu pun sperma harus mampu menembus kulit sel telur. Maka pemenangnya adalah kita. Sebuah sperma yang mampu berkumpul dengan sel telur setelah menghadapi berbagi rintangan. Kita adalah pemenang kompetisi. Sang Juara! Disadur dari buku SIMPLE Kompetensi ( by Eddy Iskandar & Ruswandi - CPM Press) |